Dengan
melihat gambar diatas, keinginan anda untuk membaca bagian ini akan menjadi
lebih besar.
Mengapa?
Pikiran
kita berfikir dalam bayangan positif, kata jangan tidak berarti apa-apa bagian
alam bawah sadar kita. Ketika anda membaca judul di atas, Anda secara spontan berfikir “bacalah bagian ini” kemudian
pikiran sadar Anda masuk dan menyangkal gambaran positif itu.
“Ketika
anda mendengar kata: Jangan lakukan, Jangan takut,
maka
pikiran Anda pertama kali: lakukan hal itu, takutlah”
Kita
berfikir dalam bentuk gambar (citra) dan tidak ada gambar yang negatif. Tentu
saja manusia telah membuat lambang ‘jangan’
seperti gambar X besar atau lingkaran
merah dengan garis melintang. Tetapi lambang ini hanya dapat diterapkan setelah
Anda berkonsentrasi pada apa yang anda ingin sangkal.
Melalui
masa kecil, kita diberi tahu, “jangan
lakukan ini, jangan lakukan itu.”Sayangnya untuk orangtua kata “jangan” seringkali terdengar sehingga
di abaikan, disajikan sebagai undangan pada tingkah laku yang tidak
diinginkan! Terutama pada anak kecil,
bahkan dalam dunia pendidikan akan lebih baik untuk mengatakan apa yang di
inginkan dari pada apa yang tidak diinginkan sebagai contoh:
‘’ Anak-anak jangan mengobrol lagi jangan
melakukan melakukan hal yang lain. Kalian sudah tahukan pelajaran pelajaran ini
makin lama makin sulit. Isinya sangat membingungkan, Untuk mendapatkan nilai
60 saja kebanyakan dari kalian pasti
harus bersusah payah. Jadi kalau ingin mendapatkan nilai lebih dari 60. Kalian
harus siap-siap belajar lebih giat lagi.’’
Bandingkan
dengan
Selamat
pagi anak-anak silahkan duduk dan pusatkanlah perhatian kalian. Kita memasuki
bagian kurikulum yang paling menantang. Bapak tahu kalian pasti mampu memahami
dengan baik. Ketahuilah, siswa-siswa seperti kalian sudah berhasil dalam bagian
ini terutama kalau mau aktif bertanya dan berpartisipasi.
Ketika
Anda memberi pengarahan murid, akan lebih baik untuk berbicara secara langsung
sehingga mereka mengerti arahan anda dengan jelas. Selama mengajar, saya meminta siswa untuk ‘’ Jangan Ribut’’ Namun apa yang terjadi
kegaduhan dalam kelas semakin menjadi. Sekarang
saya berbicara lebih detail ““Jangan ribut kecuali kalian tidak ingin memahami pelajaran ini” seketika itu para
siswa memperhatikan pelajaran.
Sekarang
anda tahu bahwa kata “jangan” menanamkan pemikiran yang bertentangan
dipikirkan manusia. Anda dapat dengan
sengaja menggunakan hal ini untuk
keuntungan anda dalam mengajar.
Ini Polanya:
Jangan……..
Kecuali……
Sebagai contoh
“Jangan ribut kecuali kalian ingin tidak memahami pelajaran ini”
“Jangan membaca buku ini kecuali
kalian menginginkan informasi yang sangat penting didalamnya.”
“Jangan katakan ya kecuali Anda bersungguh-sungguh”.
“ jangan Katakan kalian itu Pintar Kecuali kalian dapat memahami pelajaran
yang saya sampaikan”
Ketika
anda menggunakan kata “jangan” Orang berfikir mengapa tidak? Rasa penasaran mereka meningkat sampai untuk
mengikuti perintah anda. Alasan datang setelah setelah kata “kecuali” dan
informasi ini umumnya yang diinginkan pendengar (murid).
Kata-kata
anda, sengaja atau tidak, membuka asosiasi. Karena asosiasi ini terjadi dalam
benak siswa, kita dapat mengarahkan benak mereka pada asosiasi yang paling
mendukung belajar. Jadi jangan pelajari
pola ini kecuali anda serius untuk mempengaruhi siswa untuk belajar.