Or, in its own meta tag Or, as one of your keywords

Rabu, 19 Juni 2013

Pengaruh psikologis kata “Jangan”




Dengan melihat gambar diatas, keinginan anda untuk membaca bagian ini akan menjadi lebih besar.
Mengapa?
Pikiran kita berfikir dalam bayangan positif, kata jangan tidak berarti apa-apa bagian alam bawah sadar kita. Ketika anda membaca judul di atas, Anda  secara spontan berfikir “bacalah bagian ini” kemudian pikiran sadar Anda masuk dan menyangkal gambaran positif itu.
“Ketika anda mendengar kata: Jangan lakukan, Jangan takut,
maka pikiran Anda pertama kali: lakukan hal itu, takutlah” 
Kita berfikir dalam bentuk gambar (citra) dan tidak ada gambar yang negatif. Tentu saja manusia telah membuat lambang ‘jangan’ seperti gambar X  besar atau lingkaran merah dengan garis melintang. Tetapi lambang ini hanya dapat diterapkan setelah Anda berkonsentrasi pada apa yang anda ingin sangkal.
Melalui masa kecil, kita diberi tahu, “jangan lakukan ini, jangan lakukan itu.”Sayangnya untuk orangtua kata “jangan” seringkali terdengar sehingga di abaikan, disajikan sebagai undangan pada tingkah laku yang tidak diinginkan!  Terutama pada anak kecil, bahkan dalam dunia pendidikan akan lebih baik untuk mengatakan apa yang di inginkan dari pada apa yang tidak diinginkan sebagai contoh:
‘’ Anak-anak jangan mengobrol lagi jangan melakukan melakukan hal yang lain. Kalian sudah tahukan pelajaran pelajaran ini makin lama makin sulit. Isinya sangat membingungkan, Untuk mendapatkan nilai 60  saja kebanyakan dari kalian pasti harus bersusah payah. Jadi kalau ingin mendapatkan nilai lebih dari 60. Kalian harus siap-siap belajar  lebih giat lagi.’’
Bandingkan dengan
Selamat pagi anak-anak silahkan duduk dan pusatkanlah perhatian kalian. Kita memasuki bagian kurikulum yang paling menantang. Bapak tahu kalian pasti mampu memahami dengan baik. Ketahuilah, siswa-siswa seperti kalian sudah berhasil dalam bagian ini terutama kalau mau aktif bertanya dan berpartisipasi.
Ketika Anda memberi pengarahan murid, akan lebih baik untuk berbicara secara langsung sehingga mereka mengerti arahan anda dengan jelas.  Selama mengajar, saya meminta siswa untuk ‘’ Jangan Ribut’’ Namun apa yang terjadi kegaduhan dalam kelas semakin menjadi. Sekarang  saya berbicara lebih detail  ““Jangan ribut kecuali kalian tidak ingin  memahami pelajaran ini” seketika itu para siswa memperhatikan pelajaran.
Sekarang anda tahu bahwa kata “jangan”  menanamkan pemikiran yang bertentangan dipikirkan manusia.  Anda dapat dengan sengaja menggunakan hal ini untuk  keuntungan anda dalam mengajar.

Ini Polanya:
Jangan…….. Kecuali……
Sebagai contoh
Jangan ribut kecuali kalian ingin tidak memahami pelajaran ini”
Jangan membaca buku  ini kecuali kalian menginginkan informasi yang sangat penting didalamnya.”
Jangan katakan ya kecuali Anda bersungguh-sungguh”.
jangan Katakan kalian itu Pintar Kecuali kalian dapat memahami pelajaran yang saya sampaikan”
Ketika anda menggunakan kata “jangan”  Orang berfikir mengapa tidak?  Rasa penasaran mereka meningkat sampai untuk mengikuti perintah anda. Alasan datang setelah setelah kata “kecuali” dan informasi ini umumnya yang diinginkan pendengar (murid).      
Kata-kata anda, sengaja atau tidak, membuka asosiasi. Karena asosiasi ini terjadi dalam benak siswa, kita dapat mengarahkan benak mereka pada asosiasi yang paling mendukung belajar. Jadi jangan pelajari pola ini kecuali anda serius untuk mempengaruhi siswa untuk belajar.

0 komentar:

Posting Komentar